Senin, 22 April 2019

KAPITALISME, AKAR MASALAH ISLAMOFOBIA


oleh: Lailatul Fitriyah,S.Pd. (Komunitas Muslimah Sholiha Tamansari)

Islam, bukan sebuah kata yang baru bagi dunia, ia sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Islam itu berarti menyerah tunduk dan patuh kepada perintah Sang Maha Pencipta, membawa pesan perdamaian yang termaktub dalam kitab suci Al-Quran, membawa berita kebahagiaan bagi umat manusia. Islam adalah agama damai, islam adalah penuh kasih sayang yang dibuktikan oleh para pembawanya. Namun sebaik apapun agama islam, tetap ada para pembencinya, upaya untuk memonsterisasi islam amat masif dilakukan oleh musuh-musuhnya, islam selalu dikait-eratkan dengan tindak kejahatan dan terorisme, islam di citrakan buruk oleh para pembencinya hingga menimbulkan ISLAMOFOBIA.




Kebencian kepada islam seolah sengaja diciptakan untuk menebar ketakutan.
Sebagai akibatnya saat ini betapa banyak orang yang antipati terhadap simbol dan ajaran islam, dan mirisnya gencarnya kampanye islamofobia membuat orang orang yang memusuhi islam semakin berani terang secara terang menunjukkan kebencian itu.  Hati umat islam berkali kali tercederai mulai dari perkataan rasis, didiskriminasi bahkan banyak korban nyawa melayang sebagai buntut dari islamofobia, islamofoboa telah merongrong kaum muslim bahkan jauh sebelum tragedi Christchurch yang menewaskan 50 orang beberapa waktu lalu, pada tahun 2016, seorang penganut supremasi kulit putih lokal bahkan mengirim kepala babi ke Masjid Al Noor, dan mengatakan, “Lakukan pembantaian.”

Republika.co.id, sabtu (23/03/2019) Pemimpin partai sayap kanan Denmark Starm Kurs, Rasmus Paludan, membakar salinan Alquran, Jumat (22/3). Hal itu dia lakukan sebagai bentuk protesnya atas sejumlah Muslim yang menunaikan Shalat Jumat di depan gedung parlemen negara tersebut.

Bbc News, jumat (22/03/2019) Seorang pria bersenjatakan palu godam diperkirakan merusak empat masjid di kota Birmingham, Inggris, dalam aksi beruntun pada Kamis dini hari (21/03). Laporan pertama di terima kepolisian West Midlands, yang membawahi Birmingham dan sekitarnya, pada pukul 02:30 tentang seorang laki-laki yang menghancurkan jendela masjid dengan palu godam di Birchfield Road.

Berita berita diatas adalah serentetan kejadian yang terjadi di beberapa belahan dunia, menurut Republika.co.id, jumat (01/05/2015) bahwa islamofobia bahkan bisa saja muncul di Indonesia, Ustadz Adnin Armas menyebutkan, Islamophobia bisa jadi tidak hanya terjadi di Eropa dan Amerika, tetapi juga di Indonesia indikasinya sudah muncul. Orang-orang yang ingin berkontribusi dan mencintai agama ini bisa dituduh konservatif, fundamentalis, radikal, anti kemajuan, anti Barat, anti NKRI, dan fitnah-fitnah serupa," ucapnya, Kamis (30/4) malam.

Hari ini terasa oleh kita dampak islamofobia di Indonesia terwujud dalam kriminalisasi ajaran Islam, tokoh Islam dan jamaah-jamaah dakwah. Kasus pembakaran bendera tauhid, pembubaran HTI yang getol menyuarakan kewajiban tegaknya Khilafah dan persekusi yang terjadi pada beberapa ulama adalah bukti bahwa kaum Muslimin di Indonesia juga terjangkiti islamofobia. Mereka memeluk Islam, namun takut dan benci terhadap ajaran Islam akibat masifnya penebaran islamofobia oleh rezim, media mainstream, maupun kelompok-kelompok yang terlibat industri islamofobia baik secara sadar ataupun tidak.

Negara-negara Barat terus berupaya keras untuk mencegah bangkitnya kekuatan Islam dalam bentuk institusi negara yang akan menerapkan syariah Islam dan mempersatukan seluruh kaum Muslimin di dunia yakni Khilafah Islam yang dijanjikan Rasulullah Saw. Tanda-tanda bangkitnya kekuatan Islam ini menjadi teror bagi ideologi Barat (kapitalisme) yang selama ini hidup dari menghisap kekayaan negeri-negeri Muslim.

Upaya teror melalui islamofobia yang mereka lakukan terhadap kaum Muslimin di Barat ataupun di negeri Muslim tak sepenuhnya berhasil membuat kaum Muslimin meninggalkan Islam. Terbukti di Barat sendiri, teror islamofobia justru membuat orang-orang Barat berbondong-bondong memeluk Islam. Teror islamofobia dan hoax yang ditebarkan di negeri-negeri Muslim juga justru membuahkan ghirah umat yang semakin membara.

Lihat saja kasus pembakaran bendera tauhid yang direspon dengan semakin bangganya umat Islam dengan simbol-simbol agama dan ajaran agama mereka. Maha benar Allah dalam firman-Nya,

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.” (QS. Ash-Shaff: 7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar