Kamis, 22 November 2018

PUISI BACK TO MUSLIM IDENTITY


Aku berlarian namun tak tau arah mana yang hendak ku tuju.
kesana kemari mencari makna tentang arti sebuah kata “hidup”
Di kampus aku ditempa, sungguh berharap kudapat jawab atas tiap pencarianku.
Melihat hiruk pikuk pemuda berdasi rapi siang malamnya habis untuk tugas akademik.
Seperti itukah gambaran yang harus ku ikuti untuk hidupku?



Tak jauh darinya, sekelompok pemudi ramai hanyut dalam canda gurau.. dengan pakaian modis ala ala putri.
Sayup sayup ku dengar celotehnya tentang drama korea terbaru, model baju terupdate sesekali tawanya pecah dalam diskusi pentingnya itu, nmpaknya menyenangkan...
begitukah semestinya? Menghabiskan sisa hidupku untuk kejar tiap apa yang ku senangi, ku kagumi.? Untuk itu saja? Mungkin benar dengan begitu aku akan bahagia.
Lalu disana, nampak muda mudi bercengkerama pembicaraannya serius, soal rasa soal cinta sesekali senyum mereka dikeduanya sesekali pula ada tangis lelakinya coba menenangkan, ah lagaknya saja dewasa uang jajan masih minta mama.
Hmm Tidak, aku tidak mau.. bukan untuk itu hidupku.
Lalu untuk apa hidupku ini?
Mengapa kehidupan hari ini begitu kejam, kelabu di mana mana, membuat kabur pandanganku untuk sekedar tahu arti hakiki dari sebuah kata hidup pun sulit.
Aku muslim, tapi tak mengerti dengan cara apa kumaknai hidupku! Ketikapun aku coba bangkit, jeratan pergaulan, hedonisme, kebebasan terlalu kuat membelit tubuhku, pemikiranku jangankan berdiri bergerakpun sulit...
Dimana negara yang semestinya menjadi garda terdepan mengamankan generasi muda dari jeratan ide ide kufur barat ini?
Mengapa racun racun pemikiran barat diberikan ruang yang begitu luas untuk merasuki benak kaum muda mengacak acaknya hingga lupa identitas dirinya.?
Lalu dimana islam?
Kenapa yang nampak pada islam seolah hanya soal teroris, negaranya konflik, keras tak punya rasa....
Rohis di sekolah sekolah, kampusku dituding sebagai cikal bakal tumbuhnya sel sel terorisme..
Media media masa seringkali berbicara seperti itu tentang islam.. tentang agamaku..
Jujur aku gamang bahkan untuk sekedar menunjukan identitasku sebagai seorang muslim.
Tak jarang ku temui, muslim tapi gaya hidupnya mengambil ke barat, mereka pacaran, free sex, minum minuman keras, hura hura bahkan tak jarang nyandu narkoba....
mereka bilang keren katanya....
Ternyata bagi musuh musuh islam amat penting untuk menanamkan ketakutan pada islam dikalangan pemuda seperti aku.
Mereka selalu berupaya membuat pemuda islam hanyut dalam belenggu sistem hidup mereka yang membuat diri diri kita lemah dan terbuai.
Untuk apa?
Agar peradaban islam yang pernah menjadi adidaya dunia ini tak bangkit lagi.
Agar para pemuda dengan segala potensinya mandul suara seruannya pada kebangkitan islam.
Prinsip mereka Tak boleh ada gelliat kebangkitan pada islam. Jikapun ada maka PUKUL, BUNGKAM, REDAM...
Wahai Allah..
Aku tak ingin lagi berlaku tak adil pada agamaMU yang sempurna dan mulia ini.
Aku muslim dan aku harus bangga pada islam, mengoptimalkan segenap daya upaya potensiku untuk menyongsong berita gembira yang Allah janjikan
Tentang KEBANGKITAN ISLAM.
Dan seluruh sisa hidupku hari ini hanya akan ku habiskan untuk cita cita besar islam tersebut.
Sekarang Inilah jalanku keputusan menjadikan hidupku lebih bermakna dengan islam dan untuk islam.

Oleh: Lailatul fitriyah

Musikalisasi liat di link ini ya https://youtu.be/nE7gG-VU6DM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar