Headline News dari berbagai media
belakangan ini sering menyajikan kabar-kabar mengenai kasus korupsi yang
menyeret nama-nama dari petinggi parpol, kian banyak anggota parpol yang
terjerat kasus korupsi setiap harinya. Salah seorang pengamat politik bahkan
mengibaratkan seperti arisan parpol yang tinggal menunggu giliran partai mana
yang kemudian diusut korupsinya oleh KPK. Partai biru terseret kasus kementrian
olahraga, partai kuning ternoda karna kasus pengadaan Al-qur’an dan partai
putih beberapa waktu terahir tercoreng karena kasus impor daging sapi. Sebagai seorang
mahasiswa sungguh ini adalah realita yang sangat menyakitkan sekaligus
menyedihkan mengingat orang-orang yang terjerat kasus korupsi diatas adalah
pejabat publik.
Dalam sistem
demokrasi kasus korupsi ibarat fenomena gunung es yang tampak dipermukaan
justru tidak lebih banyak dari fakta yang ada di dalam. Mekanisme pemilu yang
ada dalam sistem demokrasi memang sangatlah mahal. Prediksi dana pemilu tahun
2014 saja mencapai Rp. 16,2 Triliun yang dibebankan kepada negara (Republika.co.id). belum lagi dana yang
harus dikeluarkan oleh parpol dan calon legislatif untuk kampanye.
Biaya yang
tinggi ini akan membuka peluang terjadinya money
politic membuat para legisatif berfikir bagainmana cara untuk mengembalikan
modal yang telah dikeluarkan untuk kampanye. Besarnya biaya pemilu dan kampanye
dalam sistem demokrasi juga membuat parpol memutar otak bagaimana cara
mendapatkan dana untuk memenangkan pemilu, hingga tak jarang parpol yang
menerima bantuan dari para pemilik modal dengan syarat kesepakatan-kesepakatan mengikat.
Jika calon legislatif menang jelas hal itu akan mempengaruhi kebijakan yang
dibuatnya.
Sebagai
seorang mahasiswa saya menyerukan kepada seluruh masyarakat sudah saatnya kita
tinggalkan sistem yang justru menyuburkan praktik korupsi dan mari kita beralih
kepada alternatif sistem yaitu sistem syariah islam dalam bingkai khilafah yang akan
membawa kepada kebaikan dan meninggikan derajat manusia dengan mekanismenya
yang khas wallahua'lam.{fitri}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar